SOSIOLOGI
POLITIK SEBAGAI PARAMETER POWER
PENDAHULUAN
Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam
kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut
mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya
mempengaruhi sistem tersebut. Sedangkan
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan
publik.
Jadi sosiologi politik adalah Upaya
untuk memahami dan campur tangan kedalam hubungan yang selalu berubah
antara social politik.
Secara umum sosiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
problematika kehidupan bermasyarakat, yang berupa kajian atas
struktur dan realisasi sosial. Dewasa ini, sosiologi mengalami
“Persetubuhan” dengan disiplin ilmu-ilmu sosial lainnya dengan
menambahkan kata sosiologi, misalnya sosiologi politik, sosiologi
agama, sosiologi lingkungan. sosiologi perkotaan, sosiologi wanita
dan pria, sosiologi pendidikan, sosiologi hukum, sosiologi ekonomi,
dan masih banyak cabang lainnya yang akan terus berkembang sesuai
dengan perputaran peradaban
PEMBAHASAN
- Konsep Sosiologi
Sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari
hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh
orang lain atau umum.
- Konsep politik
Politik adalah seni
dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.
Politik
juga
merupakan
proses pembentukan
dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya Dalila negara.
- Sosiologi Politik
. Dalam aspek
politik, ilmu politik sering dimaknai sebagai kajian dalam aspek
kekuasaan. Hal serupa dalam sosiologi khususnya dalam perspektif
struktural fungsional, dunia politik identik dengan kekuasaan. Dalam
perspektif masyarakat awam, politik lebih condong diarahkan ke dalam
makna negatif, seperti: haus akan kekuasaan, hal yang kotor, banyak
intrik dan ada juga yang melihat politik itu hanya untuk menyalurkan
libido kepentingan, ketiga perspektif ini dapat disatukan dalam suatu
kajian atau subdisiplin ilmu sosial yang disebut sosiologi politik.
Sosiologi politik berusaha menghubungkan ketiganya di dalam suatu
wilayah kajian..
sosiologi politik
adalah subdisiplin yang menempati wilayah kajian yang mejembatani
disiplin sosiologi dan ilmu politik. Ruang jembatan tersebut dalam
garis besar dapat berupa persentuhan dalam hal teori, konsep,
pendekatan maupun metodologi yang digunakan.
Setidaknya ada dua
pandangan tentang sosiologi politik yang cukup menonjol. Pandangan
yang satu melihat sosiologi politik sebagai studi tentang negara.
Sedangkan pandangan yang lain menjelaskan sosiologi politik sebagai
studi tentang kekuasaan
- Sosiologi Politik sebagai studi tentang kekuasaan
Menurut pengertian
yang lebih modern, sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan,
pemerintahan, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia,
tidak hanya di dalam masyarakat nasional. Konsep ini pada dasarnya,
memfokuskan pada perbedaaan antara pemerintah dan yang diperintah.
Kekuasaan
memungkinkan kelompok-kelompok dan individu yang berkuasa
mempertahankan dominasi terhadap masyarakat dan mengeksploitasinya.
Sedangkan kelompok dan individu yag lain menentang dominasi dan tidak
eksploitatif tersebut. Di sini politik merupakan sarana untuk
mempertahankan hak-hak istimewa kelompok minoritas dari dominasi
kelompok mayoritas. Di lain pihak, politik dipandang sebagian suatu
usaha untuk mengakkan ketertiban dan keadilan. Disini kekuasaan
dipakai untuk mewujudkan kemakmuran bersama dan melindungi
kepentingan umum dari tekanan kelompok-kelompok tertentu.
Politik merupakan sarana untuk mengintegrasikan setiap orang ke dalam
komunitas dan menciptakan keadilan seperti yang dicta-citakan oleh
Aristoteles.
Di dalam kenyataan,
apa yang disebut politik itu senantiasa ambivalen. Di satu sisi,
kekuasaaan dijadikan alat untuk mendominasi orang atau pihak lain. Di
sisi yang lain, kekuasaan dijadikan sarana untuk menjamin ketertiban
sosial tertentu atau sebagai alat pemersatu. Kedua paham ini
merupakan dasar teoritis bagi pembicaraan tentang sosiologi politik.
Namun perlu dicatat, bahwa tidak ada suatu teori umum tentang
sosiologi politik yang dapat diterima oleh semua sarjana terkait.
Oleh karena itu merumuskan teori umum tentang sosiologi politik
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi sarjana sosiologi politik
kontemporer.
2. Sudut
Pandang Sosiologi Politik.
Ada
berbagai
dipergunakan
cara pendekatan histeris, pendekatan komparatif, institusional, dan
pendekatan histories, pendekatan komparatif, instituusional, dan
pendekatan behavioral.
- pendekatan histories
kita berusaha
mencari karya para ahli sosiologi politik klasik untuk menemukan
konsern-konsern dan minat-minat tradisional dari sosiologi politik
sebagai suatu dsiplin intelektual. Dengan kata lain, pendekatan ini
memberikan suatu perspektif yang diperlukan bagi studi-studi yang
sama, baik dalam pengertian kontekstual maupun temporal.
- pendekatan komparatif
kita mempelajari
gejala-gejala sosial politik dari suatu masyarakat tertentu untuk
menyoroti fenomena yang kita hadapi.
- pendekatan institusional.
pendekatan ini
mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor konstitusional dan
legalistik. Dengan kata lain, institusi-institusi sosial atau
lembaga-lembaga sosial merupakan unit dasar analisis.
- Pendekatan behavioral
Pendekatan
ini menggunakan
individu sebagai dasar dari analisis. Di sini fakta dan nilai
dipisahkan, dan orang membuat generalisasi berdasarkan prinsip
verifikasi.
- pendekatan fungsional (fungsionalisme-struktural)
Menurut pandangan
ini struktur-struktur sosial yang menentukan peranan-peranan dengan
pola-pola perilaku yang tetap, yang oleh masyarakat diharapkan dari
seorang dokter, politisi, petani, ibu rumah tangga, orang beragama,
warga negara, dan sebagainya.
- Pendekatan kuantitatif.
Termasuk di sini
penggunaan survei-survei statistik dan pengumpulan-pengumpulan data,
seperti yang digunakan pada studi-studi tentang ekologi politik. Para
ahli sosiologi politik berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan
wawasan melalui survei-survei dan wawancara intensif.
Penggunaan
teori-teori dan model-model tentu saja sangat diperlukan untuk
memperoleh garis-garis pedoman bagi penelitian dan untuk menghasilkan
penjelasan-penjelasan yang memadai tentang gejala-gejala atau masalah
– masalah yang sedang dipelajari.
KESIMPULAN
Sosiologi
politik mempelajari mata rantai antara politik dan masyarakat, antara
struktur-struktur sosial dan struktur-struktur politik dan antara
tingkah laku sosial dengan tingkah laku politik. Semakin
baik Sosiologi politik suatu Negara maka semakin baik pula tingkat
kualitas power Negara tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
TUGAS KE 8
SOSIOLOGI
POLITIK SEBAGAI PARAMETER POWER
REDHA
ALFIAN
1001120325
PENGANTAR
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
KELAS
A
JURUSAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
RIAU
2011
No comments:
Post a Comment